KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan berkah dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat berdasarkan penugasan kelompok Mata kuliah ILMU KESEHATAN ANAK yang dibimbing oleh IKLIMA WIDYA, SST, dengan tujuan
penulisan agar mahasiswa dapat memahami, mengetahui, serta dapat menjelaskan
tentang PENERAPAN PRINSIP
GIZI DALAM MAKANAN SEIMBANG ANAK BALITA.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami perlukan demi kesempurnaan
penulisan makalah yang selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan banyak
terima kasih.
Tebing
Tinggi, November 2015
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR
ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ................................................................................
B. Tujuan dan
Manfaat ........................................................................
C. Rumusan
Masalah ...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Prinsip Gizi Bagi Balita...................................................................
B. Tujuan
Gizi Bagi Balita……………...............................................
C. Pola
Pemberian Makanan Bagi Balita…………............................
D. Cara
Menyiapkan Makanan Untuk Balita............................................
E. Cara
Menghidang Makanan Untuk Balita...............................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ciri anak
sehat dapat dilihat dari segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat akan
merasa senang apabila diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang
proporsional, dan penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan yang
lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang
dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang masuk ke dalam tubuh melalui
makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai manfaat
pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak
sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang
layak untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
Setiap ibu
mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak
mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat
berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya
menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor
yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita
adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan
ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak,
sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal,
terlebih
lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan
yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya,
seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya
yang juga sedang jajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi
anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak
kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung
banyak gizi.
B.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah
1.
Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
2.
Memberitahukan kepada para ibu dan calon ibu untuk berhati-hati
dalammemilih makanan untuk anak – anaknya.
3. Memberitahukan
pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh
sehingga harus dipenuhi agar tubuh menjadi tetap sehat.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
prinsip gizi seimbang bagi balita ?
2. Tujuan
dari gizi bagi balita ?
3. Bagaimana
pola pemberian makanan bagi balita ?
4. Bagaimana cara
menyiapkan makanan untuk balita ?
5. Bagaimana cara
menghidang makanan untuk balita ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip Gizi Bagi Balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada
masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar
berjalan dan berbicara lebih lancar.Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh
kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada
masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan
seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada
usia dewasa sampai lanjut.
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah
kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup,
sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender
lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar
mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein
23 gram
4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan
pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi
setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang
paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk
balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada
kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita
yang bertujuan sebagai berikut:
1.
Memberikan nutrien yang cukup
untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit,
melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani
serta psikomotorik.
2.
Mendidik kebiasaan yang baik
tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan.
Adapun
Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :
a) Air
Bayi yang
menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
Trimester
|
Kebutuhan
(ml/kg BB/hari)
|
I
|
175-200
|
II
|
150-175
|
III
|
130-140
|
IV
|
120-140
|
b) Energi
Menurut
FAO/WHO 1971
Umur
|
Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)
|
3 bulan
|
120
|
3-5 bulan
|
115
|
6-8 bulan
|
110
|
9-11 bulan
|
105
|
Diatas 1 tahun
|
112
|
1-3 tahun
|
101
|
4-6 tahun
|
91
|
c) Protein
Umur
|
Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)
|
6-11 bulan
|
3,5-2,0
|
1-3 tahun
|
2,5-2,0
|
4-6 Tahun
|
3,0
|
d) Lemak
Pada masa
bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali
asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam
lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti
kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka
dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
e) Karbohidrat
Rekuiremen
karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya
mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang
bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak
tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
f) Vitamin dan
mineral
Ca
|
Fe
|
Vit A
|
Vit B1
|
Vit B12
|
Vit B6
|
Vit C
|
Vit D
|
|
6-11 bln
|
0,6 gr
|
8 gr
|
1200 mg
|
0,4 mg
|
0,5 mg
|
6 mg
|
25 mg
|
400 unit
|
1-3 th
|
0,5 gr
|
8 gr
|
1500 mg
|
0,5 mg
|
0,7 mg
|
8 mg
|
30 mg
|
|
4-6 th
|
0,5 gr
|
10 gr
|
1800 mg
|
0,6 mg
|
0,9 mg
|
9 mg
|
40 mg
|
Gizi Seimbang Bagi Balita
Seorang anak
yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat
dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan
proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat
dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi
bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita
diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai pil
vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh
balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh,
sehingga mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa
kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk
mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti
lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak
pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang
terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang
seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai
tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan
vitamin A.
B. Tujuan Gizi Bagi Balita
1. Memberitahukan
bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
2. Memberikan
pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang
buah hati.
3. Memberitahukan
pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh
sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
4. Menjelaskan
berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
5. Menyebutkan
kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak
balita.
6. Menjelaskan
faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
7. Menjelaskan
pengaruh faktor sosial ekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
8. Menjelaskan
pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
9. Menyebutkan
masalah perkembangan tubuh pada anak balita.
C.
Cara Pemberian Makanan
Bagi Balita
Pemberian
makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua,
harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta
kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat
arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang
cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus
terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Kebutuhan
gizi bagi balita memerlukan:
Energi. Zat gizi yang mengandung
energi terdiri da ri protein, lemak dan
karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4
kilokalori, sedangkan tiap gram lemak 9 kilokalori. Dianjurkan supaya jumlah
yang diperlukan didapatkan dari 50-60 % karbohidrat, 25-35% lemak selebihnya
10-15% protein.
Mineral
dan Vitamin. Susu sapi merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin dan
mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml susu mengandung kurang
lebih 0,7-0,8 gr kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan tulang dan gigi.
Menu yang setiap harinya mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur sayur, buah
dan serealia (nasi, roti, kentang, mie), akan mengandung cukup vitamain dan
mineral.
Cairan.
Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000 sampai 1500 ml air setiap harinya. Pada
keadaan sakit sep[erti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah
masukan cairan harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.
Waktu makan
|
Komposisi
|
Pagi
|
Bubur
beras atau roti dioles mentega, telur, daging atau iakan dan susu satu gelas.
|
Siang
|
Nasi
Daging,
ayam, ikan, telur, tahu/ tempe
Sayur
seperti tomat, wortel dan bayam
Buah
sepeti pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu.
|
Sore/
Malam
|
Nasi
atau roti dioles mentega
Daging,
ayam, ikan tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah
atau pudding
Satu
gelas susu
|
Bahan
makanan. Beberapa jenis bahan makanan dapat langsung dimakan misalnya
buah-buhan dan susu. Namun banyak bahan makanan yang memerlukan pengolahan
terlebih dahulu sebelum dapat dimakan misalnya beras, tepung, minyak dan
lain-lain.
Hidangan
makanan untuk balita. Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk
dimakan. Misalnya hidangan untuk makan malam yang terdiri dari nasi telur dadar
dan sayuran.
D.
Cara Menyiapkan Makanan Untuk Balita
1. Jangan ada distraksi
Biasakan anak untuk
menikmati waktu makannya tanpa ada gangguan sehingga anak lebih
berkonsentrasi pada piring di depannya. Karena itu matikan televisi atau
singkirkan mainannya saat memberi makan pada anak.
2. Jangan terlalu lama
Waktu maksimum
dalam pemberian makan pada anak sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Menurut dr.Aryono
Hendarto, Sp.A (K), secara oral motorik, mulut akan capek jika terus mengunyah
lebih dari 30 menit. “Biasanya anak akan diam dan membiarkan makanan lumat dengan
sendirinya atau diemut. Karena itu jika dalam 30 menitmakanan tidak habis,
sudahi saja. Satu atau dua jam kemudian tawarkan lagi
pada anak apakah sudah lapar lagi,” katanya.
3. Suasana yang nyaman
Selezat apa pun
masakan yang dibuat, seorang anak bisa kehilangan selera makan jika
orangtua memaksa anakuntuk makan. Temani balita makan dengan cara makan
bersama. Lakukan kontak mata dan berikan suasana makan yang menyenangkan, tidak
memaksa dan tidak terburu-buru.
4. Aktivitas menyenangkan
Balita biasanya
mudah bosan. Karena itu Anda bisa menggali ide-ide kreatif untuk membuat
suasana makan jadi menyenangkan. Misalnya mencelup makanan sebelum
dimasukkan ke mulut atau menggunakan sedotan untuk hidangan jus buah atau
smoothies. Bunyi sruput sedotan akan menimbulkan sensasi yang
membuat balitabersemangat.
5. Berikan dalam porsi kecil
Lambung balita memang
masih kecil, karena itu tak perlu memaksanya untuk menghabiskan satu porsi
penuh.
6. Berikan pilihan
Biarkan balita memilih makanan yang
ingin dikonsumsinya. Misalnya sebelum memasak, ibu bisa menanyakan si
kecilmakanan apa yang ingin dimakannya untuk sarapan.
7. Dihias
Makanan yang dihias
menarik atau alat makan figur kartun tentu bisa menggugah selera
makan balita Anda. Untuk lebih menarik minatnya, Anda juga bisa
mengajak si kecilmenyiapkan makanan bersama-sama di dapur.
(kompas.com)
E.
Cara Menghidang Makanan
Tips:
Tentu saja Anda dapat memvariasikan menu makan anak. Jika perlu buatlah menu
makan anak minimal selama 1 minggu untuk mempermudah ibu mengatur variasi
makanan. Jadi tergantung kreativitas para ibu memberikan makanan bervariasi.
Contohnya kalau anak tidak mau nasi, mungkin bisa diganti dengan roti,
makaroni, pasta, bakmi, dsb. Penyajian makanan yang menarik juga penting
sekali. Jangan campur adukkan makanan. Pisahkan nasi dengan lauk pauknya. Hiasi
dengan aneka warna dan bentuk. Jika perlu cetak makanan dengan cetakan kue yang
lucu.
Tips:
Atur makanan selingan atau cemilan jauh sebelum waktu makan tiba. Beri juga
cemilan yang sehat seperti potongan buah, sayur kukus, keju, yoghurt, es krim,
cake buatan ibu, dsb.Tips: Saatnya mengurangi susu. Anaka usia di atas 1 tahun
kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dengan berbagai
jenis makanan baru. Ubah pola pikir orang tua yang terlalu “mendewakan” susu
sebagai makanan anak.
Tips:
Perhatikan dan ubah kebiasaan dan perilaku orang tua kapanpun, termasuk
perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar dan menerapkan semua hal yang ia
dapat dari lingk sekitarnya, terutama orang tuanya. Biarkan anak mencoba
memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi.
Tips:
Pahami kondisi anak dengan baik. Jadilah orang tua yang otoritatif. Artinya
bersikap tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina
komunikasi yang baik dengan anak. Bersabarlah menghadapi anak.
Ingat, rumah adalah “lembaga pendidikan” pertama dan utama bagi anak.
Ingat, rumah adalah “lembaga pendidikan” pertama dan utama bagi anak.
Tips:
Kembali pada konsep bina komunikasi yang baik. Jangan paksakan anak kalau tidak
mau makan. Beri makanan ringan yang padat kalori, seperti makaroni skutel, dsb.
Yang jelas dan perlu diingat baik-baik oleh tiap orang tua adalah, seberapapun anak tidak mau/susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan! Selama mentalnya sehat.
Yang jelas dan perlu diingat baik-baik oleh tiap orang tua adalah, seberapapun anak tidak mau/susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan! Selama mentalnya sehat.
Artinya,
begitu ia kelaparan, maka ia akan makan.
Tetaplah kreatif mengolah dan menyajikan makanan, bina komunikasi yang baik, terus belajar menjadi orang tua dan memahami kondisi anak dan bersabar.
Tetaplah kreatif mengolah dan menyajikan makanan, bina komunikasi yang baik, terus belajar menjadi orang tua dan memahami kondisi anak dan bersabar.
Itu
beberapa tips dari kami. Tetapi ada lagibeberapa tips dan cara lainnya untuk
mengatasi anak yang sulit makan, antara lain:
Ciptakanlah
suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda lakukan,
misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.
Hindarkan
gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan
gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja
makan.
Libatkanlah
anak Anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya
untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja
makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda
mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai
orang tua.
Hindari
memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan
bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak.
Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak.
Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan
pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain
dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
Batasi
pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting
untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang
cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada
masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar
berjalan dan berbicara dengan lancar. Pada usia balita juga membutuhkan gizi
seimbang yaitu makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan
keseimbangan pada usia dini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas
pada usia dewasa sampai lanjut.
Balita masih sangat rawan terhadap berbagai macam penyakit. Hal ini
terjadi karena sistem kekebalan tubuhnya belum benar-benar terbentuk. Oleh
karena itu anak harus diberikan asupan gizi yang cukup. Gizi tersebut akan
membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga anak tidak mudah
sakit. Untuk menyediakan gizi yang cukup bagi balita, hanya diperlukan menu
sehat seimbang yang dikenal dengan nama 4 sehat 5 sempurna yang terdiri atas
nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu.
B. Saran
1.
Bagi para ibu agar tetap menjaga kebutuhan gizi seimbang
bagi balitanya.
2.
Bagi tenaga kesehatan, agar melakukan penyuluhan
kepada ibu-ibu pedesaan akan perhitungannya pemenuhan gizi seimbang pada
balita. Sebagai tenanga kesahatan kita harus bisa memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik dan seimbang
kepada para orang tua supaya orang tua bisa memberikan gizi yang cukup bagi
anak-anaknnya, sehingga balita dengan gizi buruk akan semakin berkurang dan
kualitas kesehatan masyarakat pun akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Santosa,
Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Syamsuri,
Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Akhyar,
M.Salman. 2004. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Grafindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar