bunga jatuh

Rabu, 03 Februari 2016

ILMU KESEHATAN ANAK

KATA PENGANTAR

 Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkah dan hidayahNya  sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat berdasarkan penugasan kelompok Mata kuliah ILMU KESEHATAN ANAK yang dibimbing oleh IKLIMA WIDYA, SST, dengan tujuan penulisan agar mahasiswa dapat memahami, mengetahui, serta dapat menjelaskan tentang PENERAPAN PRINSIP GIZI DALAM MAKANAN SEIMBANG ANAK BALITA.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan demi  kesempurnaan penulisan  makalah yang selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.



                                                                                                Tebing Tinggi,  November 2015

























DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 

DAFTAR ISI ................................................................................................. 

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ................................................................................ 
B.     Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 
C.     Rumusan Masalah ........................................................................... 

BAB II PEMBAHASAN
A.    Prinsip Gizi Bagi Balita................................................................... 
B.     Tujuan Gizi Bagi Balita……………............................................... 
C.     Pola Pemberian Makanan Bagi Balita…………............................ 
D.    Cara Menyiapkan Makanan Untuk Balita............................................
E.     Cara Menghidang Makanan Untuk Balita...............................................

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ..................................................................................... 
B.     Saran................................................................................................ 

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 

















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ciri anak sehat dapat dilihat dari segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat akan merasa senang apabila diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional, dan penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan yang lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai manfaat pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang layak untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih
lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedang jajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

B.     Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.      Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
2.      Memberitahukan kepada para ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalammemilih makanan untuk anak – anaknya.
3.      Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga harus dipenuhi agar tubuh menjadi tetap sehat.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah

C.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana prinsip gizi seimbang bagi balita ?
2.      Tujuan dari gizi bagi balita ?
3.      Bagaimana pola pemberian makanan bagi balita ?
4.      Bagaimana cara menyiapkan makanan untuk balita ?
5.      Bagaimana cara menghidang makanan untuk balita ?






















BAB II
PEMBAHASAN

                  

A.    Prinsip Gizi Bagi Balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram
4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut:
1.      Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.
2.      Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan.

Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :
a)      Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
Trimester
Kebutuhan (ml/kg BB/hari)
I
175-200
II
150-175
III
130-140
IV
120-140

b)      Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur
Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)
3 bulan
120
3-5 bulan
115
6-8 bulan
110
9-11 bulan
105
Diatas 1 tahun
112
1-3 tahun
101
4-6 tahun
91

c)      Protein
Umur
Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)
6-11 bulan
3,5-2,0
1-3 tahun
2,5-2,0
4-6 Tahun
3,0

d)     Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.

e)      Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.

f)       Vitamin dan mineral
Ca
Fe
Vit A
Vit B1
Vit B12
Vit B6
Vit C
Vit D
6-11 bln
0,6 gr
8 gr
1200 mg
0,4 mg
0,5 mg
6 mg
25 mg
400 unit
1-3 th
0,5 gr
8 gr
1500 mg
0,5 mg
0,7 mg
8 mg
30 mg
4-6 th
0,5 gr
10 gr
1800 mg
0,6 mg
0,9 mg
9 mg
40 mg

Gizi Seimbang Bagi Balita
Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.


B.     Tujuan Gizi Bagi Balita

1.      Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
2.      Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang buah hati.
3.      Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
4.      Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
5.      Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak balita.
6.      Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
7.      Menjelaskan pengaruh faktor sosial ekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
8.      Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
9.      Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.


C.    Cara Pemberian Makanan Bagi Balita
Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Kebutuhan gizi bagi balita memerlukan:
Energi. Zat gizi yang mengandung energi terdiri da  ri protein, lemak dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kilokalori, sedangkan tiap gram lemak 9 kilokalori. Dianjurkan supaya jumlah yang diperlukan didapatkan dari 50-60 % karbohidrat, 25-35% lemak selebihnya 10-15% protein.
Mineral dan Vitamin. Susu sapi merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml susu mengandung kurang lebih 0,7-0,8 gr kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur sayur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang, mie), akan mengandung cukup vitamain dan mineral.
Cairan. Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000 sampai 1500 ml air setiap harinya. Pada keadaan sakit sep[erti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah masukan cairan harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.
Waktu makan
Komposisi
Pagi
Bubur beras atau roti dioles mentega, telur, daging atau iakan dan susu satu gelas.
Siang
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/ tempe
Sayur seperti tomat, wortel dan bayam
Buah sepeti pisang, jeruk, pepaya apel dan satu gelas susu.
Sore/ Malam
Nasi atau roti dioles mentega
Daging, ayam, ikan tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah atau pudding
Satu gelas susu

Bahan makanan. Beberapa jenis bahan makanan dapat langsung dimakan misalnya buah-buhan dan susu. Namun banyak bahan makanan yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat dimakan misalnya beras, tepung, minyak dan lain-lain.
Hidangan makanan untuk balita. Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Misalnya hidangan untuk makan malam yang terdiri dari nasi telur dadar dan sayuran.
D.    Cara Menyiapkan Makanan Untuk Balita

1.      Jangan ada distraksi
Biasakan anak untuk menikmati waktu makannya tanpa ada gangguan sehingga anak lebih berkonsentrasi pada piring di depannya. Karena itu matikan televisi atau singkirkan mainannya saat memberi makan pada anak.

2.      Jangan terlalu lama
Waktu maksimum dalam pemberian makan pada anak sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Menurut dr.Aryono Hendarto, Sp.A (K), secara oral motorik, mulut akan capek jika terus mengunyah lebih dari 30 menit. “Biasanya anak akan diam dan membiarkan makanan lumat dengan sendirinya atau diemut. Karena itu jika dalam 30 menitmakanan tidak habis, sudahi saja. Satu atau dua jam kemudian tawarkan lagi pada anak apakah sudah lapar lagi,” katanya.

3.       Suasana yang nyaman
Selezat apa pun masakan yang dibuat, seorang anak bisa kehilangan selera makan jika orangtua memaksa anakuntuk makan. Temani balita makan dengan cara makan bersama. Lakukan kontak mata dan berikan suasana makan yang menyenangkan, tidak memaksa dan tidak terburu-buru.

4.      Aktivitas menyenangkan
Balita biasanya mudah bosan. Karena itu Anda bisa menggali ide-ide kreatif untuk membuat suasana makan jadi menyenangkan. Misalnya mencelup makanan sebelum dimasukkan ke mulut atau menggunakan sedotan untuk hidangan jus buah atau smoothies. Bunyi sruput sedotan akan menimbulkan sensasi yang membuat balitabersemangat.

5.      Berikan dalam porsi kecil
Lambung balita memang masih kecil, karena itu tak perlu memaksanya untuk menghabiskan satu porsi penuh.

6.      Berikan pilihan
Biarkan balita memilih makanan yang ingin dikonsumsinya. Misalnya sebelum memasak, ibu bisa menanyakan si kecilmakanan apa yang ingin dimakannya untuk sarapan.

7.      Dihias
Makanan yang dihias menarik atau alat makan figur kartun tentu bisa menggugah selera makan balita Anda. Untuk lebih menarik minatnya, Anda juga bisa mengajak si kecilmenyiapkan makanan bersama-sama di dapur. (kompas.com)


E.     Cara Menghidang Makanan
Tips: Tentu saja Anda dapat memvariasikan menu makan anak. Jika perlu buatlah menu makan anak minimal selama 1 minggu untuk mempermudah ibu mengatur variasi makanan. Jadi tergantung kreativitas para ibu memberikan makanan bervariasi. Contohnya kalau anak tidak mau nasi, mungkin bisa diganti dengan roti, makaroni, pasta, bakmi, dsb. Penyajian makanan yang menarik juga penting sekali. Jangan campur adukkan makanan. Pisahkan nasi dengan lauk pauknya. Hiasi dengan aneka warna dan bentuk. Jika perlu cetak makanan dengan cetakan kue yang lucu.
Tips: Atur makanan selingan atau cemilan jauh sebelum waktu makan tiba. Beri juga cemilan yang sehat seperti potongan buah, sayur kukus, keju, yoghurt, es krim, cake buatan ibu, dsb.Tips: Saatnya mengurangi susu. Anaka usia di atas 1 tahun kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dengan berbagai jenis makanan baru. Ubah pola pikir orang tua yang terlalu “mendewakan” susu sebagai makanan anak.
Tips: Perhatikan dan ubah kebiasaan dan perilaku orang tua kapanpun, termasuk perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar dan menerapkan semua hal yang ia dapat dari lingk sekitarnya, terutama orang tuanya. Biarkan anak mencoba memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi.
Tips: Pahami kondisi anak dengan baik. Jadilah orang tua yang otoritatif. Artinya bersikap tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina komunikasi yang baik dengan anak. Bersabarlah menghadapi anak.
Ingat, rumah adalah “lembaga pendidikan” pertama dan utama bagi anak.
Tips: Kembali pada konsep bina komunikasi yang baik. Jangan paksakan anak kalau tidak mau makan. Beri makanan ringan yang padat kalori, seperti makaroni skutel, dsb.
Yang jelas dan perlu diingat baik-baik oleh tiap orang tua adalah, seberapapun anak tidak mau/susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan! Selama mentalnya sehat.
Artinya, begitu ia kelaparan, maka ia akan makan.
Tetaplah kreatif mengolah dan menyajikan makanan, bina komunikasi yang baik, terus belajar menjadi orang tua dan memahami kondisi anak dan bersabar. 
Itu beberapa tips dari kami. Tetapi ada lagibeberapa tips dan cara lainnya untuk mengatasi anak yang sulit makan, antara lain:



Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.
Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
Libatkanlah anak Anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.
Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara dengan lancar. Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan keseimbangan pada usia dini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Balita masih sangat rawan terhadap berbagai macam penyakit. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuhnya belum benar-benar terbentuk. Oleh karena itu anak harus diberikan asupan gizi yang cukup. Gizi tersebut akan membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga anak tidak mudah sakit. Untuk menyediakan gizi yang cukup bagi balita, hanya diperlukan menu sehat seimbang yang dikenal dengan nama 4 sehat 5 sempurna yang terdiri atas nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu.

B.     Saran
1.      Bagi para ibu agar tetap menjaga kebutuhan gizi seimbang bagi balitanya.
2.      Bagi tenaga kesehatan, agar melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu pedesaan akan perhitungannya pemenuhan gizi seimbang pada balita. Sebagai tenanga kesahatan kita harus  bisa memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik dan seimbang kepada para orang tua supaya orang tua bisa memberikan gizi yang cukup bagi anak-anaknnya, sehingga balita dengan gizi buruk akan semakin berkurang dan kualitas kesehatan masyarakat pun akan semakin meningkat.










DAFTAR PUSTAKA

Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Akhyar, M.Salman. 2004. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Grafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar