bunga jatuh

Rabu, 03 Februari 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga kami bisa menyelesaikan  makalah dengan judul “HUBUNGAN ANTAR MANUSIA” tanpa ada halangan suatu apapun.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak terselesaikan dengan baik.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Pihak – pihak yang telah memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.


Tebing Tinggi, Maret 2015

Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa  dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda.Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.

B.     Tujuan    
a.       Menjelaskan tentang pengertian hubungan antar manusia
b.      Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia
c.       Menjelaskan teknik-teknik hubungan antar manusia
d.      Menjelaskan factor yang mendasari hubungan antar manusia


BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
A.    PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Menurut Hugo cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan , khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh psikologisnya.
Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan , mengidentifikasi masalah, dan membahsanya untuk mencari pemecahan.

B.     Tujuan Hubungan Antar Manusia
Tujuan penggunaan hubungan antar manusia adalah memanfaatkan pengetahuan tentang factor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin . Proses penyesuaian diri terjadi bukan pada satu pihak saja , melainkan pada lebihdari dua pihak .

C.    Menumbuhkan Hubungan Interpersonal(Hubungan Antar Manusia)
Salah satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik.
Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik:
1.      Percaya (trust)
Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki , yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967).

Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir , “percaya” menentukan efektifitas komunikasi . Bila klien sudah percaya kepada kita , maka klien lebih mudah terbuka kepada kita . Hal ini akan membuka saluran komunikasi , memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi , serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya.
Hilanganya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari sikap saling percaya , yaitu :
a.       Menerima
Adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan . Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia , sebagai individu yang patut dihargai . Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita senangi .betapapun jeleknya perilaku menurutpersepsi kita, kita tetap berkomun ikasi dengan dia sebagai personal , bukan sebagai objek .

b.      Empati
Adalah memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita . Beremapti artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang mernimpa orang lain .
Merupakan factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak emosional.

c.       Kejujuran
Merupakan faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri.
Kita akan menaruh percaya pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretensi yang dibuat-buat .Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang lain untuk percaya kepada kita .


2.      Sikap Suportif
Adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi . Orang yang bersifat defensif bila ia tidak menerima , tidak jujur dan tidak empatis . Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain . Jack Gibb menyebutkan enam perilaku yang menimbulkan perilaku suportif , terdapat dalam daftar :
 Iklim Defensif

1. Evaluasi
2. Kontrol
3. Strategi
4. Netralisasi
5. Superioritas
6. Kepastian
Iklim Suportif

1. Deskriptif
2. Orientasi masalah
3. Spontanitas
4. Empati ‘
5. Persamaan
6. Provisionalisme

Dalam penelitian Gibb diungkapkan bahwa makin sering orang menggunakan perilaku disebelah kiri ,makin besar kemungkinan komunikasi menjadi defensif. Sebaliknya, ketika orang menggunakan perilaku di sebelah kanan .
Misalnya : Strategi dan spontanitas
Strategi adalah penggunan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain . Anda menggunakan strategi bila orang menduga anda mempunyai motif-motif tersembunyi .Anda berkomunikasi dengan “Udang di balik batu”.Spontanitas artinya sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam . Bila orang tahu kita melakukan strategi , ia akan melakukan defensif .


3.      Open mindedness (sikap terbuka)
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup.Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism.Sehingga untuk memahami sikap
terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis .

Perbedaan sikap terbuka dengan sikap tertutup :

Sikap Terbuka
Sikap Tertutup
1. Menilai pesan secara Objektif , dengan menggunakan data-data dan keajengan logika.
1. Menilai pesan berdasarkan motif pribadi
2. Membedakan dengan mudah , melihat nuansa
2. Berfikir simplisis , artinya berfikir hitam putih tanpa nuansa
3. Berorientasi pada isi
3. Bersandar lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan
4. Mencari informasi pada berbagai sumber
4. Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri , bukan dari sumber kepercayaan orang lain
5.  Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan
5. Kaku mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaannya
6. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
6.Menolak , mengabaikan , mendistorsi, dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan








           





Agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif , dogmatis harus diganti dengan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian , saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
D.    Teori Model dan Kualitas Hubungan antar Manusia
Terdapat tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia, meliputi :

1. Teori Transaksional (Model Pertukaran Sosial)
Menurut teori ini , hubungan anar manusia(interpersonal)itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi . Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan . Demikian juga rakyat dan pemimpin suami-isteri, mantu-mertua, direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir;kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi .

2. Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada scenario yang disusun oleh masyarakat , yang mengatur apa dan bagaimana peran dan bagaimanaperan setiap orang dalam pergaulannya. Dalam scenario itu sudah ‘tertulis’ seorang Presiden harus bagaimana , murid harus bagaimana. Begitupun juga peran sebagai bidan .
3. Teori Permainan
Menurut teori ini , klasifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu :
·         Anak-anak
·         Orang dewasa
·         Orang tua
Anak-anak itu manja tidak ngerti tanggung jawab , dan jika permintaannya tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek .
Sedangkan , Orang dewasa , ia lugas dan sadar risiko.
Adapun orang tua , ia selalu akan memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta es krim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jikaada orang tua yang masih kekanak-kanakan.


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.
B.     Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri.Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.














DAFTAR PUSTAKA
Wulandari Dian.2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jogjakarta: NUHA MEDIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar